Bagiku family adalah sebuah jama’ah. Keluarga-keluarga yang baik dan solid akan mengokohkan suatu jama’ah, dan apabila keluarga-keluarga itu buruk dan rusak, akan bisa memperlemah kondisi jamaah dalam Islam secara keseluruhan. Sebuah keluarga yang harmonis, yang teratur dengan ajaran Islam yang penuh rahmat akan terus berkesinambungan hingga keluarga tersebut tumbuh berkembang. Hubungan antara suami dengan isteri serta hubungan antara anak dan kedua orang tua senantiasa terjalin dengan baik dalam hubungan kekeluargaan yang tertata rapi dalam suasana akrab.
Dimana mereka berada, sarasa jiwa ini ada padanya. Luasnya seperti memandangi sebuah peta Indonesia, mereka tersebar dimana-mana 🙂
Sungguh saya sangat bersyukur mempunyai saudara yang banyak meskipun memiliki perbedaan keyakinan. Beberapa ada yang kondisi hidupnya mewah dan beberapa juga ada yang kekurangan. Begitujuga halnya pendidikan, ada yang berpendidikan dan tidak mengenyam pendidikan. Namun yang kusalut, mereka hidup dengan bahagia bersama keluraga tercinta dalam segala kondisi apapun. Dalam hal ini ada pelajaran berharga yang bisa kupetik dari saudara-saudaraku yaitu “kesederhanaan”. jangan salah presepsi ya, sederhana itu bukan kondisi miskin atau kurang, tapi sederhana adalah cara hidup. nah sederhana itu adalah sebuah cara hidup yang dilestarikan dalam keluarga kami. Ternyata cara hidup sederhanalah yang membuat mereka bahagia dan selalu dihiasi oleh rasa syukur..
Dengan demikian, saya memiliki tanggung jawab untuk mencari silsilah keluarga saya dimanapun. Hal ini karena saya sebagai seorang anak, siapapun dia, hakikatnya tidak boleh mengingkari nasabnya, tidak boleh ia mengingkari dari keturunan siapakah dirinya dan dari rahim siapakah ia dilahirkan. Seorang anak harus mengetahui, mengakui dan menyambung tali nasabnya.
Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda :
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم : اعْرِفُوْا أَنْسَابَكُمْ تَصِلُوْا أَرْحَامَكُمْ
Dari Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata, telah bersabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم : “Kenalilah nasab kalian yang kalian dapat menyambung silaturrahim….” (Abu Dawud ath-Thoyalisi di dalam kitab musnadnya dan Al-Hakim : 308, 7365. Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 277 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir : 1051).
Berikut adalah keluarga-keluargaku :
Foto-Foto Keluarga :
1. Mbah Proyo (Almarmum/Alm)
@makam di Desa Gamplong, Djogyakarta
1.2. Mbah Duto Semito (Alm)
1.2.1 Mbah Harjo Tulus (Alm)
istrinya mbah harjo tulus adalah nyai harjo tulus masih ada
1.2.2 Mbah Tuwaji (Alm)
1.2.3 Mbah Tuminah (Mbah Harso)
1.2.4 Mbah Wasinem (Alm), nama Suaminya Mbah Mustofa *Di Pekalongan
1.2.5 Mbah Turut, nama Suaminya Mbah Warisan (Alm) *Ci Jantung, jakarta
1. Mbah Wiro Dikromo (Alm)
mbah wiro dikromo punya istri 2 yaitu : a. istri pertama (…) dan b. istri ke dua ( ..)
1.a.1 Mbah Rubinah (Alm) + Mbah Parto Utomo (Alm) *Pakuningratan, Jogja
1.a.2 Mbah Tukirah (Alm) + Mbah Honggo Martono (Alm) *Gamplong I
1.a.3 Mbah Ruminten (Alm) + Mbah Hardo (Alm) *Gamplong III
1.a.4 Mbah Wiroso (Alm) + Mbah Sumarah *Wates, Kulonprogo, Jogja
1.a.5 Mbah Zainah *di Desa marga haruy, Bekasi TImur,
1.b.1 Mbah Marjinem + Mbah Mulyono (Alm) *Parung, Bogor
1.b.2 Mbah Suwarjo + Sumini *Gamplong III
1.b.3Mbah Jenapti + Mbah Wardi *Ci Jantung