PANDUAN PRAKTIKUM PRODUKSI KEDELAI

Posted: February 20, 2013 in Kuliah

Bissmillahirrohmanirrohim.. 🙂

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) termasuk kacang-kacangan dari famili Leguminoceae. Dalam Bahasa Inggris disebut soybean. Tanaman ini umumnya berupa terna semusim yang tegak dan merumpun.  Tingginya 0.2-1.5 m, kadang-kadang menjalar, berbulu kecoklatan atau kelabu. Akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya dapat mencapai 2 m, akar sampingnya menyebar mendatar sampai sejauh 2.5 m, pada kedalaman 10-15 cm.  Jika ada bakteri Rhizobium akan terbentuk bintil-bintil akar.

Batang kedelai bercabang. Daunnya berselang-seling, beranak daun tiga (trifoliet), licin dan berbulu; tangkai daun panjang, terutama untuk daun-daun yang berada di bagian bawah; anak daun bundar dan berbentuk lanset.

Perbungaannya berbentuk tandan aksilar atau terminal, berisi 3 – 30 kuntum bunga; bunganya kecil, berbentuk kupu-kupu, warna lembayung atau putih; daun kelopak berbentuk tabung, benangsarinya 10 helai, tangkai putik melengkung, kepala putik berbentuk bonggol. Polong agak bengkok dan biasanya pipih, lazimnya berisi 2-3 butir biji tetapi ada yang sampai 5 butir biji.

Kedelai dapat dibudidayakan mulai dari daerah katulistiwa sampai letak lintang 55 °LU atau 55 °LS, dan dengan ketinggian sampai 2000 m dpl.  Kedelai merupakan tanaman hari pendek.  Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah antara 21 °C sampai 32 °C. Untuk panen yang baik diperlukan curah hujan 500 mm/musim.  Gangguan kekeringan selama masa pembungaan akan mengurangi pembentukan polong, tetapi pengurangan produksi lebih terasa pada tahap pengisian polong daripada tahap pembungaan. Kedelai peka terhadap pH rendah.  Untuk pertumbuhan optimum dibutuhkan pH tanah 6.0-6.5.

Hama penting yang biasa menyerang tanaman kedelai antara lain :

1.   Penggerek batang atau lalat biji (Melanagromyza sojae, M. dolischostigma, Ophiomyia centrosematis dan O. phaseoli).

2.   Pemakan polong (Nezara viridula).

3.   Penggerek polong (Etiella zinckenella).

4.   Perontok daun (Heliothis armigera, Spodoptera litura).

Penyakit penting yang biasa menyerang tanaman kedelai

1.     Karat kedelai (Phakopsora pachyrhizi).

2.     Bisul bakteri (Xanthomonas campestris pv. phaseoli).

3.     Penyakit embun berbulu (Peronospora manshurica).

4.     Antraknosa (Colletotricum truncatum).

5.     Penyakit blight pada polong dan batang (Phomopsis sojae).

  1. Virus mozaik kedelai.

Persiapan Lahan

(1)     Pengolahan tanah: telah dilaksanakan oleh pegawai kebun dengan traktor (bajak singkal dan rotary). Tanyakan jumlah JKT (Jam Kerja Traktor) untuk pembajakan dan rotary petak percobaan kelompok Saudara.  Setelah ditraktor, diolah lebih gembur dan diratakan lagi dengan cangkul (tanyakan berapa HOK).

(2)     Pembuatan plot: dibuat plot percobaan berukuran 5 m x 5 m dengan jarak antar plot 0.5 m. Ukur lagi plot Saudara, dan pastikan pinggirnya lurus, rapi, serta sudutnya siku-siku (kalau tidak ada pengukur sudut, gunakan tali rafia berbanding 3 : 4 : 5, manfaat dalil Phytagoras.

Persiapan Bahan

(1)     Mahasiswa (dalam kelompok kecil/perlakuan) diminta menghitung kebutuhan bahan (benih dan pupuk) yang diperlukan untuk luasan tanam 25 m2.

(2)     Pupuk disediakan oleh pegawai kebun. Tiap kelompok kecil mendapatkan jatah pupuk sesuai dengan perlakuannya.

(3)     Mahasiswa (tiap kelompok kecil) mempersiapkan 3 utas tali untuk membantu penanaman. Tali tersebut harap diberi tanda sesuai dengan jarak tanam yang akan digunakan (minta penjelasan pada asisten!).

(4)     Benih dan pestisida yang diperlukan disediakan di lokasi praktikum.

Alat Kerja

(1)  Tiap kelompok kecil mendapat bagian alat kerja untuk bekerja di Kantor Kebun Babakan Leuwikopo setelah mendapat penjelasan materi praktikum pada hari yang bersangkutan.

(1)    Tiap kelompok diwajibkan mencatat nomor identitas alat (cangkul, kored, ember, penggaris, dll.).   Peralatan tersebut setelah dipergunakan harus dikembalikan dalam keadaan bersih dengan nomor identitas yang sesuai.

(2)    Peralatan yang rusak ketika sedang dipakai dilaporkan kepada teknisi kebun untuk diperbaiki.

 

Penanaman

(1)     Barisan tanaman pertama dimulai setengah jarak tanam antar barisan dari pinggir petakan. Rentangkan dua tali bertanda jarak antar baris pada sisi Utara dan Selatan, sebagai acuan baris tanaman atau gunakan ajir sebagai acuan.

(2)     Tali yang telah diberi tanda jarak dalam baris diikat pada 2 ajir dan digunakan sebagai acuan lubang tanam, digerakkan sesuai jarak antar baris (arah Timur – Barat).

(3)       Buat alur tanam sedalam 4 – 5 cm di samping tali.

(4)      Buatlah alur pupuk pada jarak sekitar 7 cm dari alur tanam; kedalaman alur sekitar 7 cm.

(5)      Campurkan seluruh dosis pupuk Urea (100 kg/ha), dengan SP-18 (200 kg/ha) dan KCl (100 kg/ha) secara merata.  Kemudian, bagilah menjadi jumlah yang sama dengan barisan tanaman.

(6)     Taburlah jatah pupuk ke dalam alur secara merata dari ujung ke ujung.

(7)     Benih ditanam pada alur tanam 1 butir per lubang sesuai  jarak tanam dalam baris.

(8)     Taburkan insektisida sistemik (Furadan) ke dalam alur tanam benih dengan dosis 20 kg ha-1.

(9)     Setelah semua alur tanam ditanami benih dan diberi Furadan, tutuplah alur pupuk dan alur benih dengan baik. Usahakan alur tanam ditutup dengan tanah yang lembut dan gembur.

(10)   Pasang etiket/label pada petak perlakuan Saudara.

(11)   Siramkan air secukupnya, hingga lembab, pada barisan alur tanam (apabila pada saat tanam tidak ada hujan atau tanah kering).

Pemeliharaan

 

Pemeliharaan selama pertumbuhan tanaman meliputi:

(1)  Penyiangan dan penggemburan tanah; lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh dekat barisan tanaman dan di antarbarisan tanaman sekaligus untuk menggemburkan tanah, secara manual dengan cangkul atau kored.  Usahakan gulma tercabut sampai ke perakarannya.

(2)  Pengendalian hama penyakit; lakukan penyemprotan insektisida dan fungisida apabila diperlukan, sesuai dosis dan volume semprot anjuran yang tertera pada label.

(3)  Pemasukan dan pembuangan air; bila tanah terlalu kering bagi tanaman, alirkan air masuk ke dalam petakan; sebaliknya, apabila curah hujan tinggi perbaiki saluran air sekeliling petakan sehingga pembuangan air lancar (kalau perlu buat parit-parit antar barisan tanaman.

Pengamatan

Selama pertumbuhan sampai panen kedelai, lakukan pengamatan peubah pertumbuhan dan komponen hasil.

Perubah pertumbuhan yang diamati adalah:

(1)   Daya tumbuh benih; hitung populasi tanaman per hektar dan per petak, pada 1 MST hitunglah jumlah benih yang tumbuh dari seluruh lubang tanam, kemudian prosentasekan terhadap seluruh jumlah benih yang ditanam. Amati tipe perkecambahannya (epigeal atau hypogeal ?).

(3)  Pada umur 2 MST, ambil 10 tanaman contoh secara acak yang mewakili seluruh petakan (jangan dari barisan pinggir dan bukan tanaman pinggir).  Amatilah tanaman contoh tersebut setiap minggu berikutnya untuk peubah-peubah di bawah ini dengan cara pengamatan sebagai berikut:

a.   Tinggi tanaman (cm); diukur dari buku pertama (tempat keping biji) sampai titik tumbuh tanaman.

b.   Jumlah daun trifoliate (helai); hitunglah jumlah helaian daun yang telah membuka sempurna (jangan keliru dengan menghitung anak daun !).

c.   Jumlah cabang; hitung jumlah cabang termasuk batang utama (bedakan cabang dengan tangkai daun!).

d.   Luas daun per tanaman; pada 6 MST tentukan luas daun dari 1 tanaman contoh kemudian hitunglah Indeks Luas Daun (LAI, Leaf Area Index).  Luas daun ditentukan dengan metode gravimetri, yaitu menggambarkan semua daun pada kertas (koran) kemudian digunting dan ditimbang di laboratorium; timbang juga jenis kertas yang sama seluas 20 cm x 20 cm sebagai acuan.

(4)  Pada 3 MST dan 6 MST cabutlah satu tanaman pinggir dan amati apakah terdapat bintil akar?  Amatilah apakah bintil akar tersebut aktif (bintil akar dibelah, jika berwarna merah muda berarti bintil akar tersebut aktif memfiksasi nitrogen, jika berwarna hijau belum aktif, dan jika berwarna coklat kehitaman sudah tidak aktif).

(5) Hitung umur tanaman (hari) pada saat keluar bunga 75% populasi.

(6) Amati keragaan morfologi tanaman yang tampak seperti : bentuk dan warna daun, sudut tangkai daun, warna mahkota bunga dan keserempakan berbunga. Tentukan apakah tipe pembungaannya determinate, semi-determinate atau indeterminate!.  (Amati juga warna biji dan timbang bobot 100 butir benih pada awal praktikum !).

(7) Amati dan tentukan jenis hama penyakit yang menyerang tanaman!

Komponen produksi diamati pada saat panen, yaitu keika keadaan polong sudah terisi penuh namun biji masih lunak (panen sisil).

(1) Pada saat panen, untuk 10 tanaman contoh, lakukanlah pengukuran komponen produksi sebagai berikut :

a.   Bobot brangkasan tanaman contoh;  cabut tanaman contoh, bersihkan akar dari tanah yang melekat, lalu potong menjadi bagian akar dan bagian tajuk.  Timbang masing-masing bagian tersebut dan hitung rasio tajuk/akar.

  1. c.    Buang seluruh daun dan cabang tinggalkan polong kemudian ditimbang. Bagian ini merupakan bagian marketable untuk kedelai panen rebus/sisil. Tentukan rendemen bagian marketable dari total bobot tanaman.
  2. d.    Bobot polong.  Ambil semua polong dari batang tanaman contoh, kemudian ditimbang. Tentukan Indeks Panen (bobot polong dibagi bobot total tanaman).
  3. e.    Hitung jumlah polong rata-rata per tanaman.  Hitung pula jumlah polong yang bernas dan hampa.
  4. f.     Cek umumnya berapa biji per polong ?

Bobot per petak.  Panen seluruh tanaman di petak bersih Saudara, selain tanaman pinggir dan baris pinggir.  Daun dan pangkal batang dibuang, lalu timbang. Bobot ini ditambah dengan bobot dari 10 tanaman contoh merupakan bobot hasil panen per petak bersih, kemudian konversikan ke luasan ha.

Dokumentasi Kegiatan Praktikum

TMP 2 TMP 1 2 TMP 3

*Sumber : Dokumentasi pribadi

Leave a comment